Binjai – MitraPolda.com |
Sebuah baleho berwarna mencolok terpasang di Lingkungan II Kelurahan Bandar Senembah, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai. Dalam baleho itu tertulis dengan tegas permohonan warga: “Mohon Bantuan Pembuatan Parit LK II Kelurahan Bandar Senembah – Kasian Warga Kebanjiran Terus.”
Yang lebih menohok, warga menuliskan sindiran pedas: “Pemerintah Mungkin Belum Ada Biaya…!!!” Tulisan itu seakan menjadi bentuk kekecewaan warga terhadap lambannya penanganan banjir yang sudah bertahun-tahun merendam rumah dan jalanan.
Banjir di kawasan ini memang sudah menjadi “langganan” setiap musim hujan. Foto-foto yang dipasang di bawah baleho memperlihatkan genangan yang mengganggu aktivitas, anak-anak harus bermain di air kotor, bahkan akses warga untuk beraktivitas sehari-hari terganggu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Lingkungan II Kelurahan Bandar Senembah, syahrial sudah bolak balek mengajukan permohonan pembuatan paret serta 4x penggantian camat, dan wakil walikota sudah mengunjungi tempat tersebut. Sampai sekarang tak kunjung laksanakan, dan warga meminta bantuan dana untuk pembuatan parit tersebut dengan biaya hasil sumbangan dan partisipasi warga yg melewati jalan tsb. Dan besok mungkin warga akan action bawa kota Indomie di pasar dan kotak infaq agar dana cepat terkumpul untuk segera perbaikan paret tsb. Ujar kepala Lk II Syahrial melalui sambungan seluler 3 Oktober 2025
> “Saya akui, masalah banjir ini sudah lama dan drainase kita memang tidak berfungsi maksimal. Aspirasi warga ini benar adanya, mereka sudah bosan kebanjiran terus. Kita sudah sering mengusulkan ke tingkat kelurahan maupun kecamatan, tapi sampai hari ini pembangunan parit belum kunjung direalisasikan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia menilai baleho yang dipasang warga merupakan bentuk keputusasaan sekaligus protes terbuka terhadap pemerintah kota Binjai yang dianggap abai.
> “Kalau sudah sampai warga bikin baleho seperti ini, artinya mereka sudah jenuh menunggu janji-janji. Pemerintah seharusnya jangan menunggu warga berteriak dulu baru bergerak. Banjir ini bukan hanya merugikan ekonomi warga, tapi juga berisiko menimbulkan penyakit,” tegasnya.
Kepala Lingkungan juga menekankan, masalah anggaran tidak seharusnya dijadikan alasan pembiaran.
> “Kalau pemerintah bilang belum ada biaya, itu tanda tidak ada prioritas. Padahal ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Warga Lingkungan II punya hak untuk mendapatkan lingkungan yang sehat dan layak,” ujarnya lagi.
Warga Bandar Senembah kini menanti bukti nyata, bukan sekadar janji. Baleho sindiran ini diharapkan menjadi alarm keras bagi pemerintah Kota Binjai, bahwa persoalan banjir bukan masalah sepele yang bisa terus ditunda