Menu

Mode Gelap
Jumat Berkah, Polsek Sosa Berbagi Sembako Kepada Warga Polres Padang Lawas Gelar “Jumat Curhat, dan Jumat Berkah” Bersama Jamaah Masjid Al-Amanah Polsek Bahorok Polres Langkat Ungkap Kasus Pencurian dengan Pemberatan, Pelaku Berhasil Diamankan Kurang dari 24 Jam Pengeroyokan di Lapangan Beringin Subulussalam Tewaskan Warga, Polisi Amankan Satu Pelaku Sitkamtibmas Kondusif, Tidak Ada Aktifitas Tawuran, Polres Sibolga Laksanalan Patroli Dialogis Kasat Reskrim Polres Batu Bara Bantah Tuduhan Tindakan Tidak Manusiawi dalam Pengamanan Asri Yusri

Hukum

Latar Balakang Mengapa KPK Memeriksa Rektor USU terkait Korupsi Proyek Jalan di Sumut

badge-check


					Latar Balakang Mengapa KPK Memeriksa Rektor USU terkait Korupsi Proyek Jalan di Sumut Perbesar

Medan, – MitraPolda.com |

 

Rektor USU Muryanto Amin terkenal dekat dengan Bobby Nasution karena berperan sebagai konsultan politik menantu Jokowi itu.

 

Muryanto turut diperiksa KPK dalam kasus korupsi yang terjadi di masa Bobby Nasution sebagai walikota Medan dan Gubernur Sumut

Secara mengejutkan, KPK memanggil Rektor USU, Muryanto Amin guna menjalani pemeriksaan terkait korupsi proyek jalan yang ada di Tapanuli Selatan.

 

Pemeriksaan Muryanto dijadwalkan di markas KPK Gedung Merah Putih, Jakarta pada Jumat (15/8/2025).

 

*Publik pun mulai bertanya-tanya, apa sebenarnya kaitan Muryanto dengan korupsi itu*?

 

Selama ini para elit di Sumatera Utara sudah tahu kalau Muryanto memiliki kedekatan dengan jaringan penguasa persahabatannya dengan Pratikno, Menteri Sekretariat Negara di masa Presiden Jokowi.

Kedekatan itu yang kemudian membawa Muryanto akrab dengan Bobby Nasution.

 

Saat Muryanto menjabat sebagai Dekan Fisip USU, ia disebut-sebut berperan sebagai Konsultan Politik Bobby pada Pilkada Medan 2020. Buah dari kedekatan itu, Muryanto akhirnya sukses mendapat amanat menjabat sebagai Rektor USU 2020-2025.

 

Saat Bobby baru saja terpilih sebagai Pilkada Medan 2020, Muryanto kemudian ‘memaksa’ semua pimpinan fakultas di USU untuk beraudiensi dengan Bobby di kantor Walikota Medan.

*Langkah seperti itu belum pernah terjadi dalam sejarah USU sebelumnya, sehingga Muryanto dianggap telah menjual martabat kampus terbesar di Sumut itu untuk kepentingan penguasa*.

 

Sebagai buah dari pendekatan itu, Muryanto disebut-sebut mendapat sejumlah proyek besar kerjasama USU dan Pemko Medan. Proyek itu, salah satunya adalah Pembangunan Kolam Retensi USU yang ada di depan Kantor Biro Rektor Jalan Dr Mansyur, Medan.

 

Tadinya kolam retensi itu diharapkan bisa mengatasi genangan banjir yang ada di sekitar jalan utama menuju kampus itu. Nyatanya proyek bernilai Rp 20 miliar itu kurang bermanfaat. Kolam retensi tersebut ternyata tidak bisa menampung genangan air yang ada.

Meski saat ini proyek telah selesai, genangan air di Jalan Dr Mansyur tetap saja terjadi.

 

Selain itu, USU juga mendapat proyek pembangunan Gedung Plaza UMKM senilai Rp97,65 miliar. Sama seperti proyek kolam retensi, proyek gedung UMKM ini tidak jelas nasibnya sampai saat ini karena belum selesai sesuai waktu yang ditentukan.

Belakangan, hasil audit BPK RI justru mencium adanya aroma korupsi dalam proyek tersebut.

 

Pemko Medan yang saat ini dibawah kepemimpinan Walikota Rico Waas mulai mempertanyakan proyek plaza UMKM ini sebab kuat indikasi adanya permainan di sana.

 

*Kampus USU di bawah Kendali Bobby*

 

Di masa Rektor Muryanto Amin, USU bisa disebutkan total berada di bawah kendali Bobby.

Terlebih lagi sejak terpilihnya Jenderal Pol (Purn) Agus Andrianto — yang sekarang menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI – sebagai ketua Wali Amanat USU 2025-2030.

 

Agus Andrianto adalah Mantan Kapolda Sumut yang terakhir menjabat sebagai Wakapolri sebelum diangkat sebagai Menteri pada Kabinet Merah Putih.

 

Saat aktif dalam kepolisian, Agus adalah sosok pengendali ‘Partai Coklat’ untuk membantu suksesnya kampanye Bobby pada dua Pilkada di daerah ini. Dukungan Polri itu yang membuat kekuatan Bobby tak bisa ditandingi oleh saingan politiknya.

 

Tak heran, ketika berlangsung pemilihan Wali Amanat USU, Muryanto disebut-sebut membangun komunikasi dengan Bobby Nasution untuk mendorong Agus menduduki posisi ketua Dewan Wali Amanat itu. Hasilnya pun bisa ditebak, Agus terpilih secara Aklamasi.

 

Dengan demikian duet Muryanto dan Agus Andrianto sebagai pengendali USU membuat kampus ini benar-benar tunduk kepada Bobby.

Tapi sebagai konsekuensinya USU pun mendapat sejumlah proyek dari Pemko Medan.

 

Lantas apa kaitan Muryanto dengan kasus korupsi jalan di Tapanuli Selatan..?

 

Sumber di KPK menyebutkan sebenarnya tidak ada kaitan langsung Muryanto dalam kasus itu. Namun KPK menemukan bahwa praktik kolusi yang terjadi dalam proyek jalan raya itu juga terjadi pada proyek-proyek lain yang dikerjakan Pemko Medan semasa Walikota Bobby Nasution.

 

“Motifnya sama. Maka itu KPK ingin mengurai lebih jelas bagaimana sebenarnya permainan gratifikasi itu dalam proyek yang lain yang ditangani Pemko Medan,” ujar sumber tersebut.

 

Proyek di USU menjadi contoh karena data BPK telah membuktikan adanya indikasi korupsi dalam proyek Pemko Medan yang ada di kampus itu.

Muryanto dan Bobby adalah aktor utamanya. Inilah yang menjadi alasan sehingga KPK harus memanggil Muryanto untuk menjalani pemeriksaan.

 

Dari pemeriksaan itu, KPK ingin menggali lebih jauh bagaimana sebenarnya praktik korupsi yang berjalan semasa pemerintahan Bobby sebagai Walikota Medan. Karena itu, bukan tidak mungkin proyek Pemko Medan yang ada di kampus USU akan menjadi kasus baru yang akan didalami oleh KPK.

 

Sutrisno Pangaribuan, Alumni USU yang juga Presidium Kongres Rakyat Nasional menilai langkah KPK itu sudah tepat mengingat kedekatan Rektor USU dan Bobby Nasution sangat berpotensi menyalahi aturan keuangan negara.

 

“Siapa pun tahu kalau Muryanto itu sangat banyak berperan dalam kebijakan politik Bobby Nasution.” Kata Sutrisno. Oleh karena itu, Sutrisno mengusulkan sebaiknya Muryanto dinonaktifkan sementara waktu dari jabatannya sebagai Rektor USU.

 

“Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi harusnya segera mengangkat Plt. Rektor USU demi kelancaran pemeriksaan KPK dan mulusnya operasional USU. Muryanto dinon-aktifkan agar ia bisa focus menjalani pemeriksaan di KPK,” tambah Sutrisno.

 

Selain Muryanto, ada pula usulan agar Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto juga turut diminta informasi terkait masalah ini mengingat Agus juga bagian dari kelompok yang selama ini bermain untuk Bobby.

 

Bersamaan dengan pemanggilan Muryanto Amin, KPK juga memanggil sejumlah saksi lainnya, seperti Kepala Seksi Dinas PUPR Sumut Edison; Kepala Bagian Pengadaan Barang Jasa Kabupaten Padang Lawas Utara Asnawi Harahap;

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Padang Sidimpuan Ahmad Juni; dan Bendahara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN) Sumut Said Safrizal, PNS Kementerian PU-BBJN Sumut Manaek Manalu; Kasatker Wilayah III BBPJN Sumut Ratno Adi Setiawan; Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilayah I 2023 BBPJN Sumut Munson Ponter Paulus Hutauruk; dan Perwakilan dari PT Deli Tunas Adimulia (Showroom Mobil).

 

*Semua saksi ini adalah orang-orang yang selama ini pernah terlibat dalam proyek di masa kepemimpinan Bobby Nasution*.

Baca Lainnya

Kasat Reskrim Polres Batu Bara Bantah Tuduhan Tindakan Tidak Manusiawi dalam Pengamanan Asri Yusri

3 Oktober 2025 - 23:09 WIB

Masyarakat Datang Membawa Keinginan Polres Pakpak Bharat Mewujudkannya Lewat Donor Darah.

3 Oktober 2025 - 23:07 WIB

Baleho Sindir Pemerintah Terpasang di Bandar Senembah: Warga Kebanjiran, Parit Tak Kunjung Dibangun

3 Oktober 2025 - 23:06 WIB

Safari Jumat Kapolres Langkat: Ajak Warga Jaga Kondusifitas dan Perangi Narkoba serta Judi Online

3 Oktober 2025 - 16:45 WIB

Meriahkan HKGB ke-73,Polres Langkat Bersama Bhayangkari Gelar Olahraga Bersama

3 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Jumat Berkah, Brimob Subulussalam Bagi Jus dan Snack Usai Salat Jumat, “Peduli Humanis, Brimob Aceh Tebar Kebaikan di Masjid As-Silmi”

3 Oktober 2025 - 15:36 WIB

Jejak Tua, Wajah Lama, Harapan Baru“PPPK Semangat dari Motivasi HRB

3 Oktober 2025 - 13:10 WIB

Dugaan Penampungan Ilegal CPO di Langkat: “Bisnis Gelap” yang Terus Dibiarkan?

2 Oktober 2025 - 15:36 WIB

Wakil Walikota & Manajer PLN Subulussalam Perluas Jaringan Listrik, Warga Nikmati Program ESDM

2 Oktober 2025 - 15:26 WIB

Kasus Pelecehan Seksual, Polres Subulussalam Tegaskan Tak Ada Penghentian Perkara

1 Oktober 2025 - 20:26 WIB

Benang Kusut Rp4 Miliar Panwaslih Subulussalam: Jejak Ansun, SPJ yang Menguap, dan Diamnya Komisioner

1 Oktober 2025 - 20:25 WIB

Bupati Tapanuli Utara memeriahkan turnamen Sepak Bola Pangaribuan Cup

1 Oktober 2025 - 20:21 WIB

Bhabinkamtibmas Sambang Desa Binaan Dan Sampaikan Pesan Kamtibmas

30 September 2025 - 21:17 WIB

Atensi Bupati Taput tutup turnamen Pangaribuan Cup

30 September 2025 - 21:14 WIB

Diduga Lakukan Penyalahgunaan Wewenang, Tangkap dan Adili Kades Singkohor Terkait Administrasi Hutan Produksi

29 September 2025 - 12:41 WIB

UPT Puskesmas Salak Berikan Vaksinasi HPV Bagi Pelajar Putri

29 September 2025 - 12:32 WIB

GENERASI BEBAS NARKOBA

29 September 2025 - 10:05 WIB

Kapolres Langkat Pimpin Panen Raya Jagung Kuartal III 2025 Secara Virtual

28 September 2025 - 00:58 WIB

Komitmen Berantas Narkoba, Polda Sumut Serius Tangani TPPU Terkait Kasus Narkoba

27 September 2025 - 17:55 WIB

Polres Langkat Panen Ikan Bioflok, Wujud Nyata Kepedulian untuk Ketahanan Pangan dan Masyarakat

26 September 2025 - 19:22 WIB

Trending di Lintas Peristiwa