Singkil – MitraPolda.com |
Setelah beberapa kali Mahasiswa Dan masyarakat melakukan unjuk rasa di kabupaten Aceh Singkil,mulai tentang HGU PT Nafasindo Lalu HGU PT Socfindo Kebun Lae Butar, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil melakukan pertemuan dengan Forkopimda untuk mencari solusi terkait aspirasi masyarakat yang di suarakan oleh mahasiswa yang ada di kabupaten Aceh Singkil.
Setelah pertemuan forkofimda dinlaksanakan di oofroom sekdakab Aceh Singkil,ada 13 point tuntutan masyarakat di bahas dan akan di bentuk Tim untuk menindak lanjuti issue daerah yang berkembng,sehingga terbit kesepakatan bersama,bahwa Forkopimda akan membentuk Tim penyelesaian Maslah yangbdintanda tangani Forkopimda.
Dari 13 issue Tersebut,ada termasuk pembahasan masalah HGU,baik plasma maupun regulasi lain nya.
Namun setelah di terbitkan kesepakatan bersama terkait 13 issue daerah,yang di suarakan oleh mahasiswa,tidak membuat masiswa tidak melakukan demo yang hari ini berlangsung di Gerbang Pabrik PT Socfindo Kebun Lae Butar.
Atas kejadian tersebut, karyawan PT Socfindo Kebun Lae merasa di rugikan,karena akibat demo tersebut,mereka harus berhenti bekerja,kaku mereka demo itu hak mereka,tapi mereka kan mahasiswa, berpendidikan,kok malah tidak taat aturan, kalaupun mereka demo silahkan,jangan ganggu kami menjalankan aktivitas kaminsebagai karyawan,kami di PT Socfindo Kebun Lae ada 836 karyawan yang menghidupi anak istri kami,jadi kenapa harus demo mengganggu kami bekerja,tegas Farhan.
Saat demo berlangsung,ibu FR yang datang kelokasindemo mengatakan,kalaupun demo,kenapa kemari,saya lahir dan besar di pompa Lae Rimo ini,saya juga mendapat manfaat denganadanya PT Socfindo Kebun Lae Butar,kami dapat bantuan sembako, gula,mintak goreng,air bersih saatbkami ada hajatan/pesta,kami tau,yang demo ini bukan orang asli yang tinggal di sebantaran HGU PT Socfindo,kenapa mereka demo,kami aja tidak demo,ujar nya.
Di saat yang sama,Gundala manik asli lahir di pompa Lae Rimo,lahir dan besar di Rimo mengatakan,kalaulah mereka ijin nya sudah mati,kenapa masih bisa ber operasi,berarti sudah di urus,namun turunan ijin nyaungkin belum sampai ke daerah,kan ada proses nya,ungkap nya.
Dan tolong demo ini jangan di kait kaitkan dengan Bupati,kalaupun ada mobil pak bupati sebagai pengangkutan,itu tolong di baca,di kaca mobil ada di tulis,Rizki Manik,dan ini bukan selama pak oyon menjadi Bupati,tapi jauh sebelum Aceh Singkil mekarpun, pengangkutan sudah ada kerja sama dengan CV karya murni,jangan di preming Maslah ini Tah kemana mana,ujar Gundala.
Sesaat sebelum demo berakhir,ketua dan anggota komisi II DPRK Aceh Singkil datang menemui pendemo,yang dalam tanggapan nya mengatakan,ini yang datang seharusnya ketua DPRK dan Bupati,kami tidak ada hak,kami hanya merekomendasikan hasil pansus ke pemerintah daerah,fungsi kami adalah pengawasan,ungkap nya.
Warman SE anggota DPRK yang juga turut hadir mengatakan,ini kan murni tuntutan masyarakat,jadi tolong jangan ada yang menuding seolah olah kami yang menyuruh demo ini,ungkap nya.
Pantauan awak media, mahasiswa yang sebelum nya sudah sepakat bahwa di bentuk tim,dan Senin Minggu yang lalu sudah ada kesepakatan bersama,kok malah demo,apalagi yang demo tersebut bukan yang ada di sebantaran lokasi pabrik,tapi ada beberapa warga yang ikut unjuk rasa,malah bulan warga Rimo.
Demo yang berlangsung mulai pukul 12.00 s/d pukul 17 00Wib tersebut bejalan dengan aman dan lancar.
Di bawah pengawalan Polri dan TNI .
Semoga kedapan demo tidak lagi ada keluar ijin nya untuk sementara waktu,karena masalah 13 point issue tersebut tengah di tangani oleh tim yang akan di bentuk oleh Forkopimda ,Dan kami akan kawal kasus ini,ujarnwarman SE.
Jumlah pendemo 9 Orang,demo ini menurut orasi Aidil Syahputra,melibatkan warga kecamatan Simpang kanan beberapa orang ,dan Rimo beberapa orang