Subulussalam, mitrapolda.com.–
Puluhan warga Desa Buluh Duri, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampong (DPMK) untuk mempertanyakan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Tahun 2025 yang tak kunjung mereka terima.
Warga yang didominasi kaum ibu-ibu lanjut usia itu menuntut kejelasan BLT periode April–Juli 2025 yang diduga diselewengkan oleh mantan Penjabat (Pj) Kepala Desa berinisial AD. Total dana yang belum tersalurkan mencapai Rp46,8 juta untuk 39 keluarga penerima manfaat (KPM), mayoritas merupakan warga miskin ekstrem.
Sulaiman, salah seorang warga, mengaku kecewa lantaran hak mertuanya tak kunjung dibayarkan. “BLT Januari–Maret masih dibayarkan oleh AD. Tapi sejak April sampai Juli, tidak ada. Padahal ini hak masyarakat kecil. Kami ingin kejelasan,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, sejak kepemimpinan baru oleh Mihardi sebagai Pj Kepala Desa Buluh Duri, BLT kembali disalurkan untuk periode Agustus–Desember 2025. “Alhamdulillah setelah diganti, BLT bisa dibayar lagi. Tapi bagaimana dengan empat bulan sebelumnya? Itu yang kami tuntut,” tegasnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Kampong (BPK) Buluh Duri, Aslini, mengonfirmasi pihaknya telah melayangkan surat kepada AD pada 8 September 2025 untuk membahas penggunaan dana desa tahap I. Namun, yang bersangkutan tidak menghadiri undangan tersebut. “Karena tidak hadir, sampai sekarang belum ada titik terang terkait dana BLT yang hilang,” ungkap Aslini.
Pertemuan mediasi di Aula Kantor DPMK turut dihadiri Pj Kades Mihardi, Ketua BPK, sejumlah warga, dan pejabat DPMK. Warga mendesak agar BLT yang belum tersalur segera dibayarkan, seraya memberikan tenggat waktu hingga pekan depan sebelum melanjutkan aksi lebih besar.
Mihardi selaku Pj Kades saat ini berharap masalah tersebut tidak berhenti di meja mediasi maupun pemberitaan semata. “Kami ingin ada hasil nyata, agar hak masyarakat benar-benar sampai ke tangan mereka,” katanya.
Kasus ini menambah deretan keluhan warga terhadap pengelolaan dana desa. Warga Buluh Duri menegaskan, mereka tidak akan tinggal diam jika hak kaum miskin terus diabaikan.//@ntoni tinendung